Rabu, 11 Januari 2023

INOVASI TEKNOLOGI BIOLOGI --- MATERI KELAS X SEMESTER GENAP --- KURIKULUM MERDEKA --- (Bagian 2)

---- BAGIAN PENGAYAAN ----

📌 Note :
Bagian 2 ini saya tulis sebagai materi pengayaan untuk peserta didik SMAN 1 Taruna Madani Jatim, kelas X, yang saat ini (Januari 2023) sedang belajar tentang "Inovasi Teknologi Biologi". Bagian pengayaan ini bisa juga dipahami sebagai informasi tambahan untuk menambah khazanah kalian, beberapa informasi mungkin akan terkesan redundan, tetapi penting untuk disimak agar pemahaman kalian lebih holistik. Please enjoy, dan selamat belajar yaa! 😉


SEJARAH BIOTEKNOLOGI
Sejarah Bioteknologi sudah dimulai sejak lama, literally lama, karena Bioteknologi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Saya merangkum sejarah perkembangan Bioteknologi dari berbagai sumber, dan berikut ini hasilnya:
  • 8000 SM: Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
Ilustrasi bangsa mesir dalam hieroglif, menceritakan tentang seleksi hewan untuk ternak.
  • 6000 SM: Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan bantuan ragi.
  • 4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat.
Potongan keju tertua ditemukan dalam tubuh mumi di Cina.

  • 1500: Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
  • 1665: Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.
Gambar potrait Robert Hooke yang sedang berada dalam laboratorium.

  • 1800: Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan.
Nikolai I. Vavilov, seorang ilmuwan dari Uni Soviet, sejak lama telah memprediksi krisis pangan yang akan dialami oleh manusia.

  • 1880: Mikroorganisme ditemukan.
  • 1856: Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
  • 1865: Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya.
Gregor Mendel, peneliti yang menemukan dasar ilmu Genetika.

  • 1919: Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.
Foto dari Karl Ereky, father of Biotechnology.

  • 1970: Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.
  • 1975: Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.
Kohler dan Milstein, penemu antibodi monoklonal.
  • 1978: Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.
  • 1980: Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia).
  • 1992: FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat “flavor saver” (Flavr Savr).
Tomat flavor saver yang tidak cepat busuk.
  • 2003: Perampungan Human Genome Project
Timeline perkembangan Human Genome Project.


BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Prinsip bioteknologi ini sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu oleh umat manusia. Adapun manfaat dari bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan kandungan gizi dari produk pangan baik berupa makanan dan minuman.
  • Membantu proses peningkatan agrobisnis sebagai usaha untuk memproduksi bahan baku.
  • Menambah jumlah lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
  • Memperbanyak produk dari industri rumah tangga.
Beberapa bidang kehidupan manusia juga berkembang sejak dikenal teknik Bioteknologi konvensional, seperti bidang pangan, pertanian, peternakan, dan juga kesehatan serta pengobatan.

CONTOH BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bidang Pangan
Berikut ini adalah beberapa contoh produk bioteknologi dalam bidang pangan, antara lain:
  • Tempe, berbahan baku kedelai yang memanfaatkan enzim Protease dan jamur Rhizopus oligosporus sebagai agen biologinya.
  • Tauco, berbahan baku kedelai dengan memanfaatkan enzim Protease dan agen biologi Aspergillus oryzae.
Tauco biasa digunakan untuk penyedap masakan.

  • Kecap, berbahan baku kedelai yang memanfaatkan enzim Protease dan agen biologi Aspergillus soyae.
  • Oncom, berbahan baku bungkil kacang dan ampas tahu, dengan menggunakan enzim Protease dan agen biologi Monilia sitophila.
Oncom, memiliki warna khas oranye dibagian luarnya. 

  • Yoghurt, berbahan baku susu dengan memanfaatkan enzim Laktase dan ageni biologi bakteri Streptococchus themophillus atau bakteri Streptococus vulgaris.
Yoghurt memiliki tekstur lembut, rasanya masam, dan viskositasnya tinggi.

  • Keju, berbahan baku susu dengan enzim Lipase dan agen biologi Lactobacillus.
  • Mentega, berbahan baku susu, enzim Lipase, dan juga bakteri Lactobacillus lactis atau bakteri Streptococcus lactis.
Mentega terbuat dari susu hewan ternak. Lazimnya, bahan baku pembuatan mentega adalah susu sapi.

  • Tapai ketan, berbahan baku beras ketan dan memanfaatkan agen biologi Saccharomyces cereviceae.
  • Asinan, berbahan baku kubis dengan bantuan enzim Laktase dan bakteri Lactobacillus plantarum.
Sauerkraut, asinan khas Jerman. Bahan baku utamanya adalah kubis.

  • Sirup dengan bahan baku gula dengan bantuan enzim Amilase dan bakteri Bacillus subtulis.
  • Nata de coco, berbahan baku air kelapa dengan memanfaatkan enzim Selulase dan bakteri Acetoacter xylinum.
Nata de coco, terbuat dari air kelapa.

  • Es krim, berbahan baku susu dengan bantuan enzim Laktase dan bakteri Saccharomyces fungilis.
  • Kombucha, minuman dari fermentasi teh manis. Beberapa mikroorganisme yang membantu proses pembuatan kombucha antara lain, Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti, Acetobacter pastenunanus, Brettanamyces bruxellensis. Brettanamyces intermedius, Saccharomuces cerevisiae, Candida formata, Gluconobacter, Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Schizosoccharomyces, dan Torula.
Bagian scoby dari kombucha sekilas mirip dengan nata de coco.


Bidang Pertanian
Berikut ini adalah beberapa contoh Bioteknologi untuk pertanian:
  • Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
  • Tanaman mustard alami mengalami proses seleksi oleh manusia, sehingga bisa menghasilkan brokoli, kembang kol, dan kubis.
Skema selective breeding pada tanaman mustard liar.


Bidang Peternakan
Berikut ini adalah beberapa contoh Bioteknologi untuk peternakan:
  • Domba Ankon, yaitu domba yang mempunyai kaki pendek dan bengkok akibat adanya proses mutasi alami.
Ancon sheep, domba berkaki pendek.
  • Sapi Jersey, yaitu sapi penghasil susu yang mempunyai kandungan krim jauh lebih banyak setelah mengalami mutasi oleh manusia.
Sapi Jersey, warna tubuhnya coklat. Sapi jenis ini memiliki carbon footprint 20% lebih rendah daripada jenis sapi lainnya.



BIOTEKNOLOGI MODERN
Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang lebih jauh melibatkan rekayasa genetika sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik.

CONTOH BIOTEKNOLOGI MODERN
Berikut ini beberapa contoh Bioteknologi modern:
  • Profil DNA.
  • Kloning DNA.
  • Analisis genom.
  • Transgenesis.
  • Xenotransplantasi.
  • Sel punca dan rekayasa jaringan.
  • Bayi tabung/ inseminasi buatan
  • Antibiotik
  • Vaksin

PEMANFAATAN INOVASI TEKNOLOGI BIOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
Bioteknologi juga dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, berikut ini adalah contohnya:
  • Interferon, obat yang dihasilkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Biasanya diberikan kepada penderita kanker dan hepatitis.
Interferon yang digunakan untuk penderita hepatitis atau kanker.

  • Insulin, hormon buatan yang digunakan untuk mengontrol kondisi kadar gula darah. Hormon ini biasanya disuntikkan untuk penderita diabetes.
  • Vaksin, bahan antigenik yang dimanfaatkan sebagai penghasil kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Pemberian vaksin biasa disebut imunisasi atau vaksinasi.
  • Penisilin, antibiotik yang digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi akibat bakteri dan jamur.
Antibiotik yang pertama, ditemukan oleh Alexander Flemming.

  • Hormon pertumbuhan, hormon yang dibuat sebagai obat untuk mencegah kekerdilan dan sebagai bahan untuk membantu proses penyembuhan.
  • Beta endorfin, hormon buatan yang bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit. Hormon ini biasa diberikan untuk penderita gangguan kejiwaan seperti skizofrenia.
  • Aktivator plasminogen, obat yang bermanfaat untuk mencegah stroke dan juga melarutkan darah yang beku.
  • Interleukin 2, protein yang juga bermanfaat untuk mengaktifkan kembali sistem imunitas tubuh.
  • Antibodi monoklonal, antibodi buatan yang digunakan untuk menyerang dan kemudian membunuh sel-sel tumor dan kanker.
  • Enzim, protein yang bermanfaat untuk meningkatkan reaksi atau berfungsi sebagai biokatalisator yang baik. Pemanfaatannya biasa digunakan untuk keperluan manusia dan bidang industri.

MACAM BIOTEKNOLOGI
Menurut Biotech Health, ada banyak cara untuk mengelompokkan bioteknologi, tapi penggunaan kode warna adalah yang paling populer. 

Tujuannya agar kita lebih mudah mengingat area-area penelitian bioteknologi yang berbeda.

Ada empat subbidang utama bioteknologi, yakni bioteknologi medis (merah), bioteknologi agrikultur (hijau), bioteknologi industri (putih), dan bioteknologi lingkungan (abu-abu). 

Mari kita bahas lebih lanjut masing-masing subbidang tersebut:

1. Bioteknologi Merah


Bioteknologi merah berhubungan dengan ilmu kedokteran dan produk untuk kesehatan hewan, bioteknologi medis memiliki fungsi utama untuk menemukan obat sekaligus menyembuhkan dan mencegah penyakit. 

Bidang ini melibatkan studi sel bakteri, tumbuhan, dan hewan untuk memahami fungsinya di level dasar.

Bioteknologi medis banyak melibatkan studi DNA untuk mengetahui cara memanipulasi susunan genetik sel demi meningkatkan produksi karakteristik yang bermanfaat bagi manusia, seperti produksi insulin.

Bidang ini biasanya menghasilkan perkembangan obat-obatan dan terapi baru. 

Contohnya adalah vaksin, antibiotik, teknik diagnostik molekular, serta teknik rekayasa genetik untuk menyembuhkan penyakit.


2. Bioteknologi Hijau


Bioteknologi hijau berfokus pada bidang agrikultur,  mengembangkan tanaman rekayasa genetika, serta untuk meningkatkan hasil panen. 

Bisa juga untuk memperkenalkan sifat-sifat tanaman yang memberikan keuntungan sehingga dapat tumbuh di wilayah dengan cuaca dan hama tertentu. 

Di beberapa kasus, ilmuwan mengidentifikasi sebuah karakteristik, menemukan gen yang menyebabkannya, dan memasukkan gen tersebut ke tanaman lain sehingga tanaman tersebut memiliki sifat yang diinginkan. 

Misalnya, lebih tahan hama dan menghasilkan panen yang lebih besar dari sebelumnya.

Contoh bioteknologi agrikultur adalah menciptakan varietas tanaman baru (misalnya yang tahan hama secara alami tanpa perlu disemprot pestisida), biopestisida, dan biofertilizer.

Jenis hama dan biopestisida yang berkorelasi satu sama lain.


Ada pula seleksi buatan untuk tanaman dan hewan (selective breeding). 

Contohnya, mengawinkan hewan dengan sifat yang paling diinginkan dengan hewan lain sehingga menghasilkan keturunan yang baik (misalnya hewan lebih besar, lebih tahan penyakit, dan lebih jinak agar proses peternakan lebih menguntungkan).


3. Bioteknologi Putih


Bioteknologi putih berkaitan dengan bidang industrial, penerapan bioteknologi ini untuk tujuan industri, termasuk industri fermentasi. 

Bidang ini merancang proses dan produk yang lebih efisien energi, rendah polusi, dan rendah konsumsi sumber dayanya, sehingga dapat mengalahkan versi tradisional.

Bioteknologi industrial menggunakan sel seperti mikroorganisme atau komponen sel seperti enzim untuk menghasilkan produk di sektor yang berguna secara industri, seperti makanan dan pakan hewan, zat kimia, deterjen, kertas dan bubur kertas, produksi zat kimia, tekstil, bahan bakar hayati, dan biogas.

Beberapa jenis bahan bakar hayati yang dimanfaatkan oleh manusia.

Penggunaan teknik biologi molekular modern juga mengurangi dampak lingkungan proses industri yang bermacam-macam. 

Misalnya mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan bahan mentah yang bisa diperbaharui untuk menghasilkan bermacam-macam zat kimia dan bahan bakar serta beralih dari ekonomi berbasis petrokimia.

Contoh bioteknologi industrial adalah biokatalis (misalnya memproduksi enzim untuk mensintesis zat kimia dalam kuantitas komersial menggunakan bioteknologi), fermentasi (misalnya jagung sebagai pengganti minyak bumi untuk menghasilkan zat kimia), serta mikroorganisme (berfungsi dalam produksi zat kimia untuk merancang dan menghasilkan plastik atau tekstil baru dan dalam perkembangan sumber energi baru yang berkelanjutan seperti bahan bakar hayati).


4. Bioteknologi Abu-abu


Bioteknologi abu-abu berkaitan dengan bidang lingkungan. Bioteknologi lingkungan adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah dan pencegahan polusi. 

Tujuannya untuk menjaga keragaman hayati serta membuang polutan atau kontaminan menggunakan mikroorganisme dan tanaman untuk mengisolasi dan membuang banyak jenis zat, seperti logam berat dan hidrokarbon.

Teknologi tersebut bisa lebih efisien membersihkan banyak limbah dibanding metode konvensional, serta secara signifikan mengurangi ketergantungan kita akan metode pembuangan berbasis lahan.

Contoh bioteknologi lingkungan adalah bioremediasi, yakni pengembangan enzim bioreaktor yang tidak hanya mengolah beberapa komponen limbah makanan dan industri dengan zat kimia sebelum dibuang, tapi juga memungkinkan pembuangan secara efisien melalui sistem selokan tanpa menggunakan mekanisme pembuangan sampah padat.

PUPR menerapkan bioremediasi untuk Kali Item.


Rabu, 04 Januari 2023

INOVASI TEKNOLOGI BIOLOGI --- MATERI KELAS X SEMESTER GENAP --- KURIKULUM MERDEKA --- (Bagian 1)

"Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan interaksi mereka dengan satu sama lain dan lingkungan mereka."

Inovasi di bidang biologi merujuk pada pengembangan dan implementasi ide-ide, teknologi, dan metode baru di bidang ini. 

Ada banyak bidang biologi yang potensial untuk inovasi, termasuk kedokteran, pertanian, dan konservasi lingkungan. 

Beberapa contoh inovasi terbaru di bidang biologi meliputi pengembangan teknologi editing gene seperti CRISPR (Clustered Regularly Inter-spaced Short Palindromic Repeats), penggunaan drone untuk upaya konservasi, dan penggunaan machine learning untuk menganalisis dan menafsirkan data biologi.

Bagaimana awal mula perkembangan inovasi teknologi biologi? Apa saja dampak inovasi tersebut bagi kehidupan manusia? Mari kita pelajari bersama!

A. Apa itu Inovasi Teknologi Biologi?
Ada cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang ragam inovasi dan teknologi. Saya yakin kalian pasti tahu jawabannya apa. Yep! Tepat sekali!
BIOTEKNOLOGI.

Bioteknologi itu apa sih?
Bioteknologi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan organisme atau agen biologis untuk kepentingan manusia, agar manusia dapat mendapat manfaat berupa produk atau jasa dari organisme tersebut.

Secara umum inovasi dalam Bioteknologi dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan praktik pelaksanaannya:
1. Bioteknologi konvensional
2. Bioteknologi modern

Ilmuwan menemukan strain bakteri (Ideonella sakaiensis) pemakan limbah plastik.
Gambar diatas hanyalah ilustrasi.
(Sumber: Kompas)


B. Inovasi Teknologi Biologi secara Konvensional
Bioteknologi konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung.
  2. Melibatkan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme untuk proses fermentasi.
  3. Tidak melibatkan manipulasi dan rekayasa proses yang rumit, manusia hanya menyediakan tempat dan makanan untuk tumbuh-kembang mikroorganisme.
Proses fermentasi menjadi ciri khas dalam Bioteknologi konvensional. 
Fermentasi dalam bioteknologi konvensional dapat dimaknai sebagai proses perubahan kimiawi yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme, melalui serangkaian proses aktivitas enzim.

Fermentasi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, fermentasi berdasarkan mikroorganismenya, dan fermentasi berdasarkan hasil produknya.

Berdasarkan mikroorganisme yang berperan, fermentasi diperantarai oleh bakteri dan jamur.
Contoh bakteri dan jamur yang berperan dalam proses fermentasi antara lain sebagai berikut:

Bakteri Lactobacillus bulgaricus. (Sumber: Microbzpedia)

Bakteri Bifidobacterium sp.. (Sumber: specialtyenzymes)

Jamur Aspergillus wentii. (Sumber: Britannica)

Jamur Rhizopus oryzae. (Sumber: researchgate)

Berdasarkan hasil produknya, fermentasi dapat dibagi menjadi dua: fermentasi yang menghasilkan produk alkohol dan non-alkohol. 

Contoh fermentasi yang menghasilkan produk alkohol antara lain: tape, sake, ciu, wine, arak, dan sejenisnya. 

Beraneka macam wine, proses fermentasi dari anggur hingga terbentuk wine dibantu oleh mikroorganisme. (Sumber: Kompas)

Sementara itu untuk fermentasi yang menghasilkan produk non-alkohol antara lain: yoghurt, nata de coco, kecap, tempe, menjes, keju, dan sejenisnya.

Berbagai macam keju, tekstur dan rasa keju yang beranekaragam dipengaruhi oleh karakter komposisi bahan dasar susu serta jenis bakteri yang digunakan oleh artisan. (Sumber: Kompasiana)

Berikut ini saya cantumkan jenis produk hasil Bioteknologi konvensional dan mikroorganisme yang berperan pada proses pembuatannya:
  1. Tape : Saccharomyces cerevisiae, Amylomyces rouxii, Candida pelliculosa
  2. Sake : Saccharomyces cerevisiae, Aspergillus oryzae, Staphylococcus sp., Bacillus sp., Lactobacillus sp.
  3. Yoghurt : Lactobacillus bulgaricus
  4. Nata de coco : Acetobacter xylinum
  5. Kecap : Aspergillus wentii
  6. Tempe : Rhizopus oligosporus

C. Inovasi Teknologi Biologi secara Modern
Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Memanfaatkan mikroorganisme secara tidak langsung.
  2. Melibatkan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
  3. Menggunakan seluruh atau hanya bagian tertentu dari mikroorganisme.
  4. Melalui proses kajian ilmiah yang mendalam.
  5. Melibatkan fermentasi, rekayasa biokimia, dan biomolekuler.
  6. Melibatkan manipulasi dan rekayasa proses yang rumit.
  7. Biasanya digunakan dalam industri modern. 
Berdasarkan tujuannya, pengaplikasian Bioteknologi modern dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Perbanyakan individu
  2. Pengubah sifat
  3. Perbaikan lingkungan
Mari kita bahas secara lebih dalam!!
1. Perbanyakan individu
Proses ini dilakukan secara vegetatif. Perbanyakan individu secara vegetatif dilakukan tanpa melalui proses perkawinan. Hasil akhir dari proses perbanyakan ini akan tercipta individu yang memiliki karakter sama persis seperti induknya.

Proses perbanyakan individu secara vegetatif dapat dilakukan terhadap mikroorganisme, hewan, dan tumbuhan.

Perbanyakan mikroorganisme dengan menggunakan Bioteknologi modern sering dikenal dengan istilah kultur sel. Salah satu contoh representatifnya adalah Protein Sel Tunggal (PST). Perbanyakan ini meliputi organisme jamur, bakteri, dan alga.

Tampak kultur alga pada wadah aquarium. (Sumber: Tafshare)

Perbanyakan untuk tumbuhan, dikenal juga dengan istilah kultur jaringan tumbuhan.
Kultur untuk perbanyakan tumbuhan memanfaatkan sifat khusus pada jaringan tumbuhan yaitu "totipotensi". Totipotensi adalah sifat jaringan pada tumbuhan yang dapat membuatnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap dengan akar, batang, dan daun.

Langkah pelaksanaan kultur jaringan tumbuhan. (Sumber: Kemdikbud)

Perbanyakan hewan dapat dilaksanakan dengan teknik transplantasi nukleus. Contoh yang paling terkenal dari teknik ini adalah domba Dolly. Berikut ini adalah langkah kloning domba Dolly.

Langkah percobaan cloning domba Dolly yang diujicobakan pada tahun 1996.
(Sumber: Encyclopedia Britannica)

2. Pengubah sifat
Tujuan proses Bioteknologi ini adalah mengubah sifat suatu organisme sehingga pemanfaatannya lebih menguntungkan bagi manusia. Beberapa teknik yang dikenal adalah iradiasi, hibridoma, dan rekayasa genetika.

Iradiasi adalah pengubahan sifat suatu organisme dengan cara diinduksi dengan radioaktif. Contohnya adalah penyinaran gamma terhadap lalat buah, sehingga lalat tersebut mandul.

Hama lalat buah pada jeruk. (Sumber: Dinas Ketahanan Pangan)

Hibridoma merupakan penyatuan (fusi) dua sel yang berasal dari organisme yang sama atau dari organisme yang berbeda. Sel hibridoma mengandung campuran gen yang berasal dari kedua sel tersebut. Sel hibridoma sebagai suatu teknik dalam bioteknologi merupakan peleburan sel limfosit dan sel kanker (sel mieloma).

Bagan singkat teknik hibridoma. (Sumber: Erlanggapedia)

Rekayasa genetika adalah upaya untuk melakukan modifikasi molekul genetik dari suatu organisme sehingga diperoleh sifat baru yang dimiliki. Berikut ini adalah contoh langkah rekayasa genetika.

Bagan sederhana langkah pembuatan insulin dengan memanfaatkan teknik rekayasa genetika.
(Sumber: Ruangguru)



3. Perbaikan lingkungan
Perbaikan lingkungan dengan memanfaatkan Bioteknologi, dikenal dengan istilah bioremediasi. 

Bioremediasi adalah suatu proses yang menggunakan organisme hidup untuk membersihkan atau mengurangi kontaminan di dalam lingkungan. 

Ini adalah metode yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah pencemaran, dan sering digunakan untuk menangani pencemaran tanah, air, dan udara. 

Bioremediasi dapat menggunakan bakteri, fungi, atau tanaman yang dapat memecah atau mengubah kontaminan menjadi bentuk yang lebih tidak berbahaya.

Beberapa kategori pemanfaatan organisme melalui bioremediasi adalah: Bioakumulasi, Biodegradasi, dan Biokonversi.

Bioakumulasi adalah kemampuan suatu organisme untuk menyerap dan mengakumulasi cemaran pada lingkungan.

Biodegradasi adalah kemampuan suatu organisme untuk mengurai cemaran.

Biokonversi adalah kemampuan suatu organisme untuk mengubah cemaran menjadi zat yang lebih tidak berbahaya. 

Contoh proses bioremediasi. (Sumber: Microbe Notes)


















PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Bagian 1) ---MATERI KELAS X SEMESTER GENAP--- KURIKULUM MERDEKA

 ----  KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  ---- 📌  Note  : Pernahkah kalian mengamati sawah yang berada disekeliling sekolah? Bagaimana kondisi saw...