Rabu, 07 Juli 2021

[After Story] Di-tampol, saat Berkunjung Ke SMAN 5 Malang! (Part-3 END)

 

Tidak apa, semua akan baik saja. Betapa Allah SWT menyayangi hamba-Nya, serta kemudian menunjukkannya dengan cara istimewa.

     
          Dedaunan berserak diatas tanah. Selembar daun yang jatuh pun,
bahkan tidak terlepas dari pengawasan Allah SWT. Lokasi pengambilan foto
       di area PUSLATPUR (Pusat Latihan Tempur) Purboyo, Kab. Malang. 
(Sumber : Dokumentasi pribadi).


#Estimasi durasi baca : 15-20 menit
#Rekomendasi waktu baca : ba`da Shubuh atau sebelum tidur
        
        Hai! Senang rasanya bisa menyapa pembaca blog ini 😊
        Gimana kabar kamu hari ini? Aku beneran berharap kamu dan orang-orang tersayangmu tetap sehat selama masa pandemi. Sehat lahir maupun batin. 😊

        Belum sampai satu minggu yang lalu masyarakat Indonesia mendapat kabar kurang menyenangkan, angka penderita Covid-19 mencapai angka infeksi harian tertinggi. Bayangkan,.. hanya dalam satu hari saja, ada dua puluh ribuan lebih pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pemerintah Indonesia kemudian merespon dengan menginstruksikan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali.

        Mulai dari tanggal 3-20 Juli 2021, ada beberapa aturan yang harus kita taati. Tentu aturan tersebut dibuat untuk kebaikan kita bersama, aku yakin pemerintah sudah mikir banyak hal, mengkaji, menimbang, dan akhirnya memutuskan buat PPKM. Kalau kamu ingin informasi lebih lengkap, bisa disimak pada tautan ini yaa (klik disini).

        Sekarang kita masuk ke sharing session. Bismillah.. Pernah nggak kamu gelibukan di kasur karena ngerasa udah ngantuk, capek, being overwhelmed, memaksa mata untuk terpejam tapi pada akhirnya harus melek lagi? Well,.. terhitung sudah delapan purnama, aku mengalaminya. Selain aktivitas rutin yang alhamdulillah banget bisa dilakuin tiap hari, sisa energi tubuh aku konversikan ke kegiatan nulis, ngegambar, masak, belajar desain, fotografi, dan banyak kegiatan lain yang sekiranya bikin exhausted. Harapannya sederhana aja sih, biar malem bisa tidur nyenyak dan berkualitas.

        Salah satu perubahan yang muncul akibat seringnya insomnia adalah.. mata panda dan tekanan darah yang cenderung rendah. Sistol selalu dibawah 110 mmHg, dan diastol dibawah 70 mmHg. Mata panda terkadang masih bisa disembunyiin pake kacamata. Gegara seringnya darah rendah, gerak dan respon tubuh rasanya jadi ga selincah dulu. Terus ada lagi, badan jadi sering pegel sewaktu diajakin aktivitas berat, ujung-ujungnya tepar dong... But wait, bukan berarti aku kurang bersyukur yaa, justru bisa mengenali perubahan dalam diri termasuk salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT. Kalau bisa tahu apa yang berubah, kita bisa perbaiki sedini mungkin, kan?

        Sehat menjadi prioritas utama, apalagi pas pandemi gini. Gimana caranya deh, yang penting sehat lahir batin. Aku jadi ingat sama kalimat ini, "Mens sana in corpore sano", yang berasal dari bahasa Latin dan udah dikenal oleh khalayak luas. Artinya adalah pikiran sehat berada dalam tubuh yang sehat. Kalau ingin pikiran sehat, berarti tubuh juga kudu sehat? Ataukah karena pikiran yang sehat, tubuh jadi ikut sehat pula? Terlepas dari bagaimana pemaknaannya, kita coba kulik beberapa hal seputar nikmat "sehat" aja, yuk!

1. Sehat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
        Sehat, menurut KBBI adalah, "baik seluruh badan dan bagian-bagiannya (bebas dari sakit); waras". Jadi kita bisa memahami, hematnya.. sehat adalah keadaan tubuh saat nggak sakit. Langsung kebayang, orang-orang dengan tubuh macam pesepakbola Christiano Ronaldo dengan kadar lemak tubuh sekitar 7%, jadi sosok ideal yg representatif terhadap kata sehat. Kalau sosok Indonesia, aku jadi keingat sama Iko Uwais, Yayan Ruhian, Joe Taslim, Sandiaga Uno, Max Metino, dan banyak lagi yang terkenal dengan persona fit-nya.

2. Pernah dengar istilah "Sehat wal `afiyah"? Apa maknanya?
        Aku sering banget denger istilah ini, apalagi saat tergabung dalam grup Whatsapp atau platform sosmed lainnya, yang anggotanya kebanyakan orang-orang sepuh (bhs. Jawa: tua). Jadi kepikir artinya sehat wal`afiyah itu sebenernya apa yaa..?

الصِّحَّةُ
dalam kamus bahasa arab artinya nggak jauh beda dengan KBBI.

kalau الْعَافِيَةُ
dalam kamus bahasa arab artinya adalah "sehat sejahtera". Bisa juga dimaknai gini.., dalam terminologi Islam, artinya adalah "perlindungan dan kekuatan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap hamba-Nya, sehingga terhindar dari penyakit dan bencana di dunia maupun akhirat".
        
        Kalau mau dipahami secara simpel (karena aku suka yang simpel 😅), sehat wal`afiyah adalah keadaan tubuh yang kuat dan terbebas dari penyakit, bencana, tipu daya, diberikan kekuatan untuk tetap berpegang teguh terhadap ajaran Islam, serta mendapatkan perlindungan dari Allah SWT sehingga kita selamat dunia dan akhirat.

        Bisa aja seseorang itu sehat, tetapi nggak `afiyah.. karena tubuhnya (meskipun sangat mampu dan kuat) nggak mau diajakin untuk beribadah kepada Allah SWT. Okay, noted.

3. Antonim untuk kata sehat adalah...? Yep, sakit...
        Kita buka lagi KBBI yaa, nggak boleh bosen buka KBBI pokoknya, biar kita nggak perlu terjebak dalam kebingungan antara diksi pulang kampung dan mudik. Sorry jadinya out of topic. Well, aku nemuin kata sakit dapat diartikan sebagai, "berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu". Jadi jelas banget, kalau dalam KBBI kata "sakit" itu erat hubungannya dengan fisik, sementara kalau sakit pada non-fisik aku belum nemuin istilah khususnya. Ntar kalau kalian nemu kasih tahu aku yaa. 🙏😁   

4. Sekarang, kita coba belajar bahasa Arab dikit.. masih tentang sakit dan penyakit
        By the way, pada poin bahasan keempat ini, aku akan coba sarikan dari apa yang pernah Ustadz Adi Hidayat sampaikan. Beliau pernah membahas secara khusus tentang sakit dan obat/penawar. Yuk baca basmalah dulu sebelum memulai bahasan ini, agar semakin barokah.         
        Firstly, kita akan coba memahami diksi sakit dalam bahasa Arab. Ternyata ada dua (setidaknya itu yang aku tahu) padanan kata sakit, jika kita mencarinya dalam bahasa Arab.

(a) دَاء , apabila sakitnya berhubungan dengan penyakit fisik. Misalnya aja.., sakit gigi, mata merah karena iritasi, asam lambung, maag, diare/mencret, sakit kepala, dan lain sebagainya. Kalau kita kena Day by Day.. a.k.a DBD (Demam Berdarah Dengue), itu berarti masih tergolong دَاء yaa teman-teman. What if -let me say it loudly- you`ve had broken your heart? Nah.., perih cenat-cenut yang kamu rasain itu termasuk kategori دَاء apa nggak kira-kira..? 😂

(b) مَرَض , apabila sakitnya berhubungan dengan penyakit non-fisik, tapi kemudian membawa pengaruh ke keadaan fisik kita. Atau bisa juga dipahami sebagai penyakit yang masih terkait dengan fisik, tapi susah sembuhnya kalau cuma ngandalin obat-obatan dari dokter aja. Kudu ada ikhtiar bathinnya gitu loh, serta bertawakkal kepada Allah SWT.

        Wabilkhusus kata مَرَض , ternyata ada penjelasannya lagi loh. Nggak berhenti perasaan kagumku terhadap luasnya istilah dalam bahasa Arab (note: bukan berarti aku nggak kagum sama bahasa yang ku gunakan sehari-hari yaaa). Ustadz Adi Hidayat yang memiliki pemahaman mendalam terhadap bahasa Arab terlebih dahulu ngebahas istilah Al-Qur`an yang berkaitan dengan hal-ihwal reproduksi dan embriologi. Beliau menyitir surat Al-Mukminun : 12-14, tentang asal mula manusia.. dimulai dari fertilisasi nutfah (mani) dengan ovum, kemudian berkembang membentuk "sesuatu" yang menempel di permukaan rahim sebelum akhirnya terbenam dalam rahim. Didalam rahim, embrio akan terus berkembang hingga membentuk fetus (janin) yang memiliki bentuk seperti manusia... manusia yang berukuran mini, lengkap dengan seluruh organ ekstremitas hingga jemari. Maha Suci Allah SWT, Sang Pencipta Yang Paling Baik (أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ).

        Sewaktu mendengar penjelasan Beliau, dititik ini aku ngerasa bahasan ini cukup dalam dan agak jauh dari topik sakit/penyakit. Belum nemuin benang merahnya gitu rasanya sih. Ternyata penjelasan lanjutannya nih yang bikin engeh, berasa dapat enlightenment. Ah.. betul sekali memang pesan dari mbahku, "Ngelmu iku pancen kudu kuat tirakat lan sabar" (bhs. Jawa : menuntut ilmu memang harus kuat untuk tirakat serta bersabar). Pada saat bentukan janin telah sempurna, Allah SWT akan meniupkan ruh. Pada saat bersatunya ruh dan jasad inilah, Allah SWT mulai mengilhamkan tentang perkara fujur dan takwa (As-Syams : 7-8).

        Ini dia yang aku tunggu, beneran. Akhirnya benang merahnya ketemu, nih. Saat kita mulai bertumbuh besar, kemudian mampu memahami dan memilah perkara baik & buruk, hitung-hitungan takwa dan fujur sudah berlaku. Perkara takwa adalah segala sesuatu yang sesuai dengan perintah Allah SWT. Sementara itu, perkara fujur bisa dipandang sebagai pembanding agar manusia melibatkan akal dan qalbunya agar lebih bertakwa. Lho kok bisa gitu..? Iya, fujur itu simpelnya adalah perbuatan melanggar syariat. Kalau kita tidak menuruti nafsu untuk berbuat fujur, alhamdulillah peluang berbuat takwa akan jauh lebih besar.

        Seandainya ceritanya lain..? Katakanlah jika kita ternyata terjebak pada perbuatan fujur, ambil contoh iri dengki, marah meledak-ledak, hasad, and so on.. maka sebenernya kita udah nabung untuk menderita مَرَض , dan ini yang berbahaya. Oh iya.. Ingat sama potongan ayat ini nggak..? Kata مَرَض ditujukan pada qalbu, bukan organ hati yaa maksudnya. Dapat kita pahami nih, qalbu yang sifatnya non-fisik juga bisa menderita penyakit.

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ
"Dalam hati mereka ada penyakit..." (Al-Baqarah : 10)

        Let say, salah satu penyakit yang diderita oleh qalbu adalah hasad. Orang yang punya sifat hasad, ga tenang hidupnya.. ruhani yang sakit, jasmaninya jadi ikutan kebawa (bukan aku, sumpah.. ini based on true story-nya orang lain). Ada loh, kasus orang yang saking parahnya punya sifat hasad ke orang lain, malah jadinya si orang hasad itu kena darah tinggi, jantung, dan stroke. Serem banget ini kan...? Kinda suicidal, but gently.
        
        Bukan jasmaninya yang sakit, tapi ruhaninya. Sakit jasmani, diri kita sendiri yang paling tahu dimana letaknya. On the other hand, kalau sakit ruhani.. orang lain yang lebih merasakannya dan akan ikut terkena dampaknya.

5. Kalau memang sudah terlanjur sakit, apa yang harus dilakukan...?
        Sabar.. kita pahami pelan-pelan dulu ya. Kita akan mulai pelajari dari segi bahasanya dulu. Aku suka dengan kemiripan bahasa Arab pada kata obat dan sakit. Cuma beda satu huruf. Kalau sakit itu دَاء , dan obat itu (secara umum) adalah دَوَاء . Mungkin dari kalian ada yang pernah dengar tentang hadist berikut ini:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
"Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla". (HR. Muslim)

        Cakep banget kan ya? Rasulullah Muhammad SAW memberikan kita secercah harapan untuk mencapai kesembuhan. Ini dulu deh yang paling penting, harapan dan kemauan untuk sembuh yang tumbuh dari dalam diri sendiri. Inner power yang tumbuh dari spiritual quotient gitu lah yaa kira-kira. Nanti, insyaAllah pada tulisan berikutnya kita akan bahas kaitannya dengan metabolisme tubuh. Sekarang lanjut dulu yaa. Pada hadist yang lain, kita juga dapat temukan kata دَاء tetapi tidak disandingkan dengan kata دَوَاء begini hadistnya:

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
"Tidaklah Allah menurukan suatu penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya". (HR. Bukhari)

        Begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat terkait diksi شِفَاءً , terkadang kita akan menjumpai penyakit yang susah untuk ditangani oleh dokter.. baik dari fisik maupun non-fisik. Upaya manusia, sekuat apapun itu, tidak akan bisa menyembuhkan sakit tersebut.. kecuali hanya dengan pertolongan berupa penawar (شِفَاءً) dari Yang Maha Penyembuh (الشَّافِي), Allah SWT.

        Mungkin saat ini ada dari kita yang sedang sakit, dan sedang berikhtiar sekuat tenaga untuk lekas pulih kembali seperti sediakala. Bersabarlah dengan sakit yang kita derita, karena hal tersebut bisa menjadi penghapus dosa/kesalahan yang pernah kita perbuat.

(a) Bersabarlah
        Usah kau resah.. Tidak apa, semua akan baik saja. Betapa Allah SWT menyayangi hamba-Nya, serta kemudian menunjukkannya dengan cara istimewa. Coba kita perhatikan hadist berikut ini.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya". (HR. Bukhari)

(b) Ikhtiar. 
        Selain bersabar terhadap apa yang tengah kita hadapi, kita ga boleh diem gitu aja. Sabar terhadap ujian bukan berarti bersikap pasif yaa.. kudu dan wajib banget untuk berikhtiar. Bentuk ikhtiar kita kalau sedang sakit fisik adalah ke dokter, terus bakal dapat resep, tebus di apotek, dan minum obatnya sampai habis. Bisa juga dokter merujuk kita ke rumah sakit, dan ternyata kita harus stay beberapa hari disana.. itu juga termasuk bagian ikhtiar kita agar bisa sembuh. Intinya adalah, kalau yang diderita adalah sakit fisik, please mintalah bantuan dokter dan tenaga medis. 

        Apabila sakit yang diderita ternyata non-fisik, ikhtiar kita adalah mendatangi majelis ilmu. Kalau aku boleh jujur sih yaa.. aku menghindari majelis lucu yang kebetulan ada di channel Youtuber`s asal Indonesia. Ini preferensi pribadi, karena yang aku inginkan adalah obat untuk hati, tidak hanya sekedar tertawa haha-hihi. Anyway, bicara tentang obat untuk hati, ada 5 perkara yang gampang dilaksanakan. 
(1) Pertama, baca Qur`an dan memaknainya (dengan bantuan seorang yang `alim). 
(2) Kedua, sholat malam.. tahajjud, meskipun dua rakaat coba aja diistiqomahin.
(3) Ketiga, cari circle orang-orang yang shalih/shalihah.. beneran ini healing banget. 
(4) Keempat, berpuasa.. berpuasa dapat kita anggap sebagai banteng benteng bagi seorang muslim.
(5) Kelima, memperbanyak berdzikir (mengingat Allah SWT) pada malam hari. 

        Kalau pada bagian awal aku sempat nyinggung "Mens sana in corpore sano", sekarang aku ingin seegaknya berbagi insight ke kalian semua.. Selain jasmani dan pikiran, ada elemen ruhani yang harus kita rawat, nggak boleh kita abaikan. Sebagaimana jasmani yang bisa kelaparan, ruhani juga demikian.. bisa merasakan hal yang sama. Ruhani yang kelaparan, sakit, atau mengalami defisiensi nutrisi akut juga dapat menimbulkan bahaya bagi jasmani dan pikiran. So, please take care yaa...

(c) Tawakkal 
        Sabar udah, Ikhtiar udah... tinggal tawakkalnya aja nih yang perlu dilatih, hehehehe. Tawakkal kalau dari segi bahasa artinya adalah menyerahkan, mewakilkan, dan mempercayakan. Sementara itu, dalam Islam, konsep tawakkal dimaknai sebagai berserah diri..., serta mempercayakan segala urusannya hanya kepada Allah SWT semata. Bahasan-bahasan tentang tawakkal seperti ini nggak bisa klo dicerna pake otak aja.. kudu melibatkan hati. Hati kita yang paling tahu, kapan aja sih poin-poin dalam hidup kita dimana kita udah ngerasa mentok.. udah ngelakuin semua yang kita bisa.. dan murni berserah hanya kepada Allah SWT. 

        Sabar, ikhtiar, dan tawakkal itu proses kehidupan.. yang secara alami kita lakuin. Nggak bisa berharap sukses 100% pada first trial.. karena emang ketiga proses tersebut membutuhkan latihan seumur hidup.


Kesimpulan
        Pada penghujung tulisan kali ini, aku ingin flashback sebentar ke bagian awal (part 1) yang aku tulis bulan lalu. Aku yang saat itu ngerasa butuh obat tapi nggak tahu harus cari kemana.. tiba-tiba aja Allah SWT kasih, dari jalan yang nggak disangka-sangka. Allah SWT langkahkan kakiku ke SMA 5 Malang, dan nemuin hikmah dari perjalanan itu.
        
        Nggak cukup sampai disitu, pada perjalanan pulang menuju rumah (aku tulis di part 2).. Allah SWT tunjukin betapa Dia sangat care kepada semua makhluk-Nya.., sehingga sifat Rahman dan Rahim-Nya juga diturunkan kepada manusia. Ummat manusia kemudian bisa berbuat baik.. serta berkasih sayang ke sekitarnya . Nah disini titik sadarku,.. nggak akan mencoba mengelak atau denial lagi atas segala yang terjadi.
.
.
Aku terima semuanya dengan sesadar-sadarnya...
.
.
Aku harus keluar dari jebakan pikiran picik, yang melihat diri ini sebagai pusat semesta... (astaghfirullah)
.
.
Aku seharusnya kudu mengekspresikan rasa cinta kasih dan sayang yang aku miliki pada lingkup yang lebih besar, bahkan kalau bisa sampai pada lingkup semesta.. sebagai bentuk kepatuhanku atas perintah-Nya. Caranya... mbuhlah, pikir keri wae, sing pasti Gusti Allah SWT mboten sare (bhs. Jawa : tidak tahulah, dipikir nanti saja.. yang pasti Allah SWT tidak tidur), nanti pasti akan ditunjukkan jalan keluarnya. 😂

        Kalau pada part 3 ini, aku tulis karena emang aku kepikiran tentang kesehatan aja. Aku ingin sembuh, dan sebisa mungkin juga bantu orang lain agar bisa sembuh. Aku tahu semua orang saat ini bener-bener concern dengan isu kesehatan. Mencoba memberikan alternatif perspektif, bahwa sehat itu juga harus `afiyah. Saking pentingnya `afiyah, Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk berdoa sebagaimana berikut.. (Yuk kita amalkan bareng yaa 😄)
اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ
Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon kepadaMu maaf, dan ‘afiyat di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon kepadaMu maaf dan ‘afiyat pada agamaku, keluargaku dan hartaku…”. (HR, Abu Daud)

        Buat yang sekarang diberikan kesehatan oleh Allah SWT, tetaplah waspada. Jagalah diri kita dan keluarga kita kalau bisa yaa... Kita belum lepas dari pandemi Covid-19. Nggak papa cerewet soal protokol kesehatan, ini bentuk usaha kita menjaga orang-orang terdekat kita agar terhindar dari infeksi. Dan yang pasti, selalu mohon perlindungan kepada Allah SWT, agar kita dijauhkan dari marabahaya pandemi ini. Aku tahu pandemi ini pukulan berat bagi kita semua.. yuk kita nggak lupa untuk selalu berdo`a agar pandemi ini segera berakhir, dan kehidupan ummat manusia setidaknya bisa terasa lebih ringan. Bismillah, yakin bisa.


Malang, 8 Juli 2021
Langit akan cerah.. Mendung akan tersibak.. Cahaya mentari akan menyapa

2 komentar:

  1. mantab Saudara nemu IG nya njenengan, terima kasih tausiyahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu`alaikum Ustadz Mawardi.
      Senang sekali bisa menjumpai Njenengan, meskipun hanya melalui IG.
      Semoga sehat selalu nggih, Ustadz.
      Salam Hormat saya untuk keluarga besar Ustadz.

      Hapus

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Bagian 1) ---MATERI KELAS X SEMESTER GENAP--- KURIKULUM MERDEKA

 ----  KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  ---- 📌  Note  : Pernahkah kalian mengamati sawah yang berada disekeliling sekolah? Bagaimana kondisi saw...