Sabtu, 21 Agustus 2021

Cinta dan Senyawanya... (?) [Part 3]

Foto Prof. Amin dan Istri. Sewaktu melangsungkan perjalanan ke Tokyo,
Prof. Amin share foto ini kepada kami.. agar bisa jadi motivasi katanya.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)



#Estimasi durasi baca : 10 menitan kalau lagi nggak konsentrasi
#Rekomendasi waktu baca : Jangan dibaca sebelum tidur, baper tidak ditanggung oleh BPJS


Intro

        Hallo, sangat membahagiakan bisa berjumpa lagi dengan kamu. Kamu dalam keadaan sehat wal `afiyah kan? Please don`t make me worry to much about you, okay? In real life, it`s rather awkward for me to ask such things to you. But actually, I care a lot about you. 

----- (Playlist : Location Unknown - Honne ft. BEKA)
        Ngomong-ngomong, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan terus diperpanjang, hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.. Hanya Allah SWT yang tahu kapan selesainya PPKM di Indonesia. Sinyalemennya udah disampaikan oleh salah seorang pembantu Presiden Republik Indonesia beberapa hari yang lalu (klik disini untuk sumber bacaan).

        Sejujurnya perpanjangan PPKM bukanlah hal yang mengagetkan (at least for myself). Tetapi, sebagian kecil dari diriku percaya pada announcement resmi pemerintah terkait waktu berakhirnya PPKM, dan jujur aja ngarep kalau PPKM ga akan diperpanjang. Yeah,.... apapun keputusannya.. sebagai rakyat Indonesia yang baik, kita perlu menghargai kebijakan dari pemimpin kita. Aku yakin kamu dan aku bisa kok.

        Mumpung masih dalam sesi intro nih ya, tahu gak sih aku beberapa hari ini merasa sedikit resah..? Bukannya bermaksud berbagi keresahan dengan kamu, no.. I won`t do that, resahnya cukup buat aku sendiri... kalau sama kamu, aku cuma ingin berbagi kebahagiaan. 

----- (Playlist : Seperti Rahim Ibu - Efek Rumah Kaca)
        Well, dibandingkan dengan tahun kemarin, 17 Agustus pada tahun ini (2021) punya nuansa yang istimewa. Aku dapat banyak banget cerita dan curhatan dari temen-temenku, tentang betapa tahun ini sangat luar biasa. Ada yang sedang diuji finansialnya, ada yang ngalamin character assassination, ada yang mati-matian melawan kesendirian/kesepian karena terpaksa stay alone at home, ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang struggle buat self-healing, ada yang kehilangan orang terkasih.... ah, banyak sekali... 

        Hal yang bisa aku lakukan untuk temen-temenku adalah menjadi pendengar yang baik, memberi respon yang baik, memberikan nasihat (hanya) saat diminta, dan sebisa mungkin ignite their hope. Cukup Allah SWT yang tahu, betapa kalian berusaha bangkit... yakin deh, Allah SWT punya rencana terbaik untuk kita semua. 

        Aku ingin menjabat erat tangan kalian, menepuk pundak kalian, sambil berkata.., "Aku bangga kenal kamu, kamu hebat.. I know you`ve been struggling to makes things right. Tetap ikhtiar sambil tawakkal. Kalau lelah istirahatlah.. usah khawatir, Allah SWT akan memberikan jalan keluar.., dari arah yang tidak disangka-sangka".

        Anyway, kamu sepertinya cukup rutin mengecek informasi yang beredar di sosmed belakangan ini ya? Banyak banget berita tentang filantropi. Gerakan rakyat bantu rakyat semakin terstruktur, masif, dan sistematis. Sering ngerasa kagum dengan mereka yang punya jiwa altruisme. Sementara itu berkaca pada diriku sendiri.., ternyata yang bisa aku lakuin masih terbatas, dan masih belum memungkinkan terjun langsung ke lapangan. So, let`s do our part, aku akan coba edukasi dan menghibur mereka melalui media daring. Dan kamu...., aku yakin kamu punya porsimu sendiri dalam berkontribusi. 😉
----- Sebagai bentuk kontribusiku, aku akan coba nulis sesuatu..

        Pada kesempatan kali ini aku masih akan membahas tentang cinta dan senyawanya. Beberapa waktu yang lalu aku berkutat dengan literatur barat, it was pretty much heavy on my brain. Mereka menitikberatkan pembahasan tentang cinta, melalui metode berpikir ilmiah. 
----- Buat aku yang baperan dan terlalu mengandalkan hati (especially when we talk about love), bacain hasil penelitian mereka tuh ternyata bisa bikin mataku terbuka. 😲. Tentunya aku juga menyampaikan terimakasih tak terhingga untuk sumber inspirasi tulisan ini, (alm.) Prof. Amin, thanks a lot for guiding me `till this point. Bismillah.


Cinta dapat Dikategorikan Menjadi Tiga Bagian

        Kamu ingat nggak? Pada part 2 kemarin, aku ceritain tentang fase perasaan cinta? Kalau kamu belum baca, please take your time untuk menikmati part 2 terlebih dahulu. Nggak perlu terburu-buru. Dan kalau kamu udah baca, alhamdulillah.. 😊 Aku seneng aja rasanya kalau kamu udah baca. Se-simple itu aku. 
.
.

FYI, Dr. Helen Fisher punya background sebagai anthropologist,
orang yang punya passion mengamati dan meneliti manusia serta pola berkehidupannya.
(Sumber : courtesy of 
https://www.ted.com/talks/helen_fisher_why_we_love_why_we_cheat?language=pt)


Aku lanjutin.
        Standing applause buat Dr. Helen Fisher dan tim yang telah bikin artikel ilmiah tentang cinta.  One day, tim risetnya punya sebuah pertanyaan tentang fenomena sosial yang ada disekeliling mereka. Aku kutip dalam bahasa aslinya yaa, kamu bacanya nggak usah terkedjoed.
----- Aku berikan disclaimer dulu, penelitian ini bermula dari hasil pengamatan terhadap kultur yang berkembang diluar negeri. Beda negara, beda kultur. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.

One of her central ideas is that romantic love is a drive that is stronger than the sex drive. As she has said, "After all, if you casually ask someone to go to bed with you and they refuse, you don't slip into a depression, commit suicide or homicide -- but around the world people suffer terribly from romantic rejection." - Helen Fisher

 

        Boljug (boleh juga) nih gagasan dan landasan berpikir Beliau. Konsepan awal dari gagasannya kalau diterjemahkan secara bebas adalah sebagai berikut: "Kira-kira faktor mana yang punya pengaruh lebih kuat dalam suatu hubungan spesial antar manusia? Faktor kemurnian dan romantisme cinta? Atau faktor dorongan untuk melakukan hubungan seksual?". Yeah, I know, meskipun ada bagian yang sengaja nggak aku terjemahkan.. tapi kamu bisa tetap nangkep artinya kan?

Ini nih mesin fMRI-nya, se-gedhe gaban ya ternyata. Orang yang diperiksa
nanti akan rebahan dulu tempat yang mirip ranjang itu,
next, dia akan masuk pelan-pelan ke dalam semacam
silinder berukuran besar yang didalamnya kelihatan bersinar terang.
(Sumber : courtesy of 
https://pbs.dartmouth.edu/sites/department_psychological_brain_sciences)

        
        Bicara soal instrumen dan metode, aku berikan sedikit gambaran tentang apa yang mereka lakukan. Penelitian mereka pake alat yang namanya functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI). After that, mereka ngelakuin scanning otak kepada 49 pasangan pria dan wanita. Nah, dari 49 pasangan tadi dapat diidentifikasi.. sebanyak 17 pasangan sedang madly fallen in love, kasmaran pol-polan, bucin tingkat dewa; 15 pasangan baru aja putus dan dicampakkan (semoga udah pernah vaksinasi campak, seegaknya biar hati mereka lebih kuat saat dicampakkan) 😔😔😔😔; dan sisanya adalah 17 pasangan yang sukses menjalani bahtera rumah tangga dengan rerata usia pernikahan 20 tahunan.

        Hasilnya..., perasaan cinta dapat di-breakdown jadi tiga kategori. Lust. Attraction. Attachment. Pada setiap kategorinya, ada bagian otak dan hormon yang secara dominan mengambil peranan. 
----- hmm, menarik sekali hasil penelitiannya.


Mengetahui tentang "Lust", Memaknai "Attraction", dan Memahami "Attachment"

        Sebenernya lust, attraction, dan attachment itu apa sih? Oke, aku coba jelasin ke kamu..
Lust, dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan "nafsu, gairah, yang berhubungan dengan syahwat". Birahi. 

        Attraction, bisa dimaknai sebagai rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Contohnya...., kamu ingat betul caranya tersenyum, tatapan matanya yang dalam, warna matanya, aroma parfumnya, jokes receh yang secara random dia ucapkan (meskipun seringkali garing, tapi toh kamu tetap berusaha tertawa), serta tingkahnya yang gemes-gemes cute... all about him/her make you attracted. Ketertarikan ini sifatnya bisa resiprokal (you were lucky enough to get his/her attention), bisa juga sepihak... bertepuk sebelah tangan. 
----- Pernah ngerasain fallin in love with someone you can`t have? Kalau kamu pernah ngerasain, tenang aja... kamu nggak sendirian kok. 

        Bagaimana dengan attachment..? Ini yang agak susah dideskripsikan dengan kata. Attach bisa aja dipahami secara sederhana dengan kata nempel, terikat, atau tertambat. Untuk orang-orang yang nggak terlalu ekspresif, perasaan "attach" lebih mudah ditangkap melalui hal-hal yang tersirat... bukan tersurat. 
----- Gini aja deh, aku akan berikan contoh yang sifatnya umum. Kamu pasti pernah dengar kisah cinta Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari, kan? 

Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari, semasa muda.
(Sumber : courtesy of https://www.jawapos.com/nasional/11/09/2019/)

.
.
.
Dalam suatu sesi wawancara dengan Najwa Shihab, Eyang Habibie pernah berkata.. 

"...Saat Ibu Ainun berpulang, jiwa saya itu.. setengahnya tidak ada, kosong... itu disebabkan karena Ibu Ainun dan saya, 48 tahun dan 10 hari.. tidak pernah berpisah...".

Terjeda sejenak, Eyang Habibie kemudian melanjutkan..

"Tapi saya..., yakin, bahwa Ibu (Ainun) itu ada didalam hati saya sendiri,
seperti Ibu (Ainun).. dimanapun dia berada.., saya doakan disisi Allah SWT, di alam barzakh, jiwa saya ada didalam. Menyatu, dengan Ibu Ainun". 

Terlihat Beliau menekan rasa rindu yang teramat sangat, dan menyambung kalimatnya..

"Saya bisa menutup mata saya, yang saya lihat.. tiap sudut, dari memori dan mata saya..
yang saya lihat adalah wajah dan senyuman Ibu (Ainun). Dan saya yakin Ibu (Ainun) juga, dimanapun ia berada, mengalami ini juga".

Air matanya tertahan..

"Saya tidak sangka, bahwa hubungan antara dua manusia insan.., adalah demikian dahsyatnya.. dan... indah... Tapi, perih..".

Matanya berkaca-kaca..

"Tiap kali saya rindukan, dan memikirkan.., bertanya dimana dia (Ibu Ainun). Dan saya doakan, pada tiap doa, saya sampaikan.. apa yang ditentukan oleh Allah SWT itu adalah yang terbaik untuk kita". (Klik disini untuk sumber tautan video). 
.
.
.
        So, now..? Kamu udah kebayang makna dari masing-masing kata lust, attraction, dan attachment, kan? 

        Tahu secara verbal tentang sebuah makna kata, akan terdengar kurang sempurna tanpa ikut mengelaborasikan elemen rasa dan karsa didalamnya. Dan aku ngerasa dapet banget elemen rasa dan karsa dari apa yang Eyang Habibie sampaikan... It was, breathtaking.. 

        Jeda perlu aku ambil, aku ngerasa "penuh", dengan informasi yang aku dapat barusan... Bahasan kali ini perlu untuk dicukupkan terlebih dahulu, ya...? Gapapa, kan..?. Biar semuanya mengendap dulu, sebelum akhirnya bisa dinikmati, seperti secangkir kopi. 

        Sebelum bener-bener aku tutup sesi kali ini, please highlight kalimat berikut yaa.. Kunci memahami perasaan cinta, adalah bisa membedakan derivat-derivatnya. Jatuh cinta dan memaknai cinta adalah dua hal yang berbeda. Oh, tentu..., membutuhkan proses yang tidak mudah untuk memaknai cinta.

        Nantinya aku akan coba cari informasi tentang cinta dari poin of view-nya Islam. Harapanku, pelan-pelan nanti kamu bisa secara holistic and balance memahami apa itu cinta. Kamu bisa mencari sumber bacaan pembanding, agar apa yang kamu dapat bisa semakin banyak dan barokah.

Sampai jumpa disesi curhat nulis berikutnya!! 😁
.
.
.
Malang, 21 Agustus 2021
Langit keliatan cerah, aku ngerasa seneng banget lihatnya...





For Future Reference :

Fisher, Helen (2004). Why We Love – the Nature and Chemistry of Romantic Love. Henry Holt and Company. ISBN 0-8050-6913-5.

"Love, The Thing Called Love – National Geographic Magazine". Ngm.nationalgeographic.com. Retrieved December 2, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Bagian 1) ---MATERI KELAS X SEMESTER GENAP--- KURIKULUM MERDEKA

 ----  KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  ---- 📌  Note  : Pernahkah kalian mengamati sawah yang berada disekeliling sekolah? Bagaimana kondisi saw...