Senin, 16 Agustus 2021

Cinta dan Senyawanya... (?) [Part 2]

View dari sebuah kafe yang berada di Kota Malang, namanya Kopi Pisan.
Kalau kamu main kesini, coba luangkan waktu saat menjelang maghrib sampai malam hari.
Ngelihat lalu lalang kendaraan dan hilir mudik orang, ga tahu kenapa bikin perasaan nyaman.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi).



#Estimasi durasi baca : 3-4 menit
#Rekomendasi waktu baca : Sebelum tidur, jadi pilihan yang tepat untuk membaca tulisan pendek ini.

        Hai!! Senang ketemu dengan kamu lagi, meskipun hanya lewat blog. Ingin banget ketemu langsung dengan kamu, tapi ingat sekarang masih pandemi. Bisa aja aku adalah orang tanpa gejala (OTG) yang sebenernya jadi carrier virus, tapi masih keliatan sehat aja.. terus sehabis ketemuan, malah kamunya yang sakit. Tentu aku ga mau seperti itu.

        Well, baru nyadar beberapa postingan ke belakang.. ternyata aku masih belum konsisten memilih antara penggunaan diksi "aku" dan "saya". Kalau pilih "saya", kesannya formal banget, kayak mau nyalonin diri buat pemilu aja ya.. (tanpa perlu bawa-bawa sayap atau kebhinekaan). 

        On the other hand, kalau pilih "aku".. kesannya jadi kasual dan santai. Ah... wait, denger-denger di wilayah ibu kota, panggilan "aku - kamu" itu menunjukkan hubungan spesial ya? Bener ga sih? 😁
----- Oke, kalau gitu aku bakal pilih "kamu" aja (hloooo eh.. 😅). Nope, bercanda... aku akan pilih pake "aku" aja. Biar antara aku dan kamu (pembaca) bisa terbangun hubungan emosional yang spesial... dan sifatnya resiprokal. 
I hope so. 

----- (Playlist : Liar Angin - Feby Putri)
        Ngomongin hubungan spesial antara dua insan beda gender nih.. tema-nya ga jauh dari apa yang aku tulis kemarin. Kali ini, Cinta dan Senyawanya - Part 2, akan mulai dengan sedikit cerita tentang isi tulisan Beliau. Jujur, aku mau take my time untuk ceritain ini semua. Aku ingin banget menikmati prosesnya. Ditulisan ini, aku juga ingin dengan sesadar-sadarnya melibatkan akal dan qalbu. Menerima semuanya as it is.. and sometimes you just need to let it flow, after you wade through swift current in your life.  
.
.
Bismillah, biar barokah..
        Let`s get back to the topic, masih ingat kemarin di part-1 kita ngobrolin apa sepanjang perjalanan ke Pacitan? Yuhu... bener banget, kita ngobrolin tulisan (alm.) Prof. Amin, isinya tentang cinta. Beliau nulisnya singkat, nggak panjang.. dibaca sekitar 4 menit aja insyaAllah kita akan paham isinya.
----- Sering iri sama orang jenius, Allah SWT berikan kelebihan untuk menyederhanakan hal kompleks menjadi lebih sederhana, to the point, dan bikin orang yang baca/ndengerin jadi mudah paham. 

        Isi tulisannya bisa dibagi jadi tiga bagian. Bagian pertama ngasih prakonsepsi.. semacam penggambaran skenario ketika awal jatuh cinta, sedang jatuh cinta, dan mempertahankan cinta. Dibagian awal banget ini, kamu akan diajak mengingat, gimana sih deg-degannya jantung sewaktu pertama ketemu sama sosok someone. Kata orang luar negeri, rasanya macam ada butterflies in your stomach. Campur aduk antara seneng (buangeetttt), ndredeg (bhs. Jawa : jantung berdegup kencang), dan gugup jadi satu. You did silly things in front of him/her, unconsciously..

        Saat dalam fase awal jatuh cinta, which is kamu sudah ketemu beberapa kali dengan someone yaa maksudnya, kamu bakal ngerasa berbunga-bunga. Bahagia banget kalau ketemu, rindu banget banget banget kalau terpisah oleh jarak & waktu (apalagi terpisah oleh takdir), dan ujungnya jadi berasa sedih..., mellow. Kamu intoxicated dengan perasaan cintamu, ga doyan makan, dan susah tidur. Pernah? 

        Seiring berjalannya waktu, perasaan deg-degan kalau ketemu bakal mulai pudar. Kamu udah mulai terbiasa sama dia. Kalau ketemu masih tetap menyenangkan, everything`s seems goin on smoothly. Beberapa kali terjadi kesalahpahaman, and it`s okay, kamu dan dia bisa melewatinya dengan sukses. Ternyata kupu-kupu yang menggelitik di perutmu sudah terbang entah kemana, kamu udah gak ngerasain sensasi seperti itu lagi, yang ada... kamu ngerasa lebih kalem dan nyaman aja saat tahu dia ada didekatmu. Lantas dirimu mengambil kesimpulan secara sadar, kalau kamu ga mau kehilangan dia. Pernah?

        Selanjutnya.., pada bagian kedua, bagian isi... Beliau menjelaskan fenomena dan sensasi yang kamu dan aku rasakan adalah bentuk metabolisme tubuh. Semuanya ga lepas dari peranan hormon, neurotransmitter, dan segala reaksi yang kebanyakan terjadi didalam otak. Menarik banget, reaksinya terjadi di otak... tapi kenapa kok jadi hatinya yang ngerasa baper ya. Hahahaha. 😂 Lucu sekali, Saudara-saudara!

        Bagian terakhir, Beliau kemudian memberikan semacam kesimpulan.. kalau ternyata kamu, aku, dan kita semua sebagai manusia ga punya kuasa penuh.. bahkan untuk mengatur hati dan perasaan. Senantiasa memohon kepada Allah SWT agar hati ini ditautkan pada jalan-Nya.. adalah hal yang sangat tepat. Beliau beneran banget ngingetin ini. Ada doa yang kemudian Beliau sisipkan, doa ini diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, begini doanya...

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
(Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik)
Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
.
.
.
        Throw back, obrolan tentang tulisan itu kemudian Beliau tutup dengan pesan.. bahwa kami semua tetap harus mencari informasi yang lebih komprehensif. Tidak boleh hanya mengandalkan satu rujukan saja untuk memahami sebuah ilmu. Jadi jika kami masih ingin memahami isi tulisan Beliau, sangat disarankan untuk menguatkan lagi pemahaman materi biologi sel molekuler, fisiologi manusia, anatomi, bahkan tidak boleh segan untuk belajar lintas ilmu. Ambil contoh, bioinformatika, neuropsikologi, and so on...

----- (Playlist : Orange - 7!!)
        Saat itu aku ngerasa belum ketemu urgensinya untuk mencari informasi lebih dalam. Tapi setelah dipikir-pikir, ada baiknya aku memahami tentang apa itu cinta. 
----- Eh, tapi for your information, tulisan ini ga ada kaitannya dengan fenomena kembali maraknya lagu dari Negeri Ginseng yang berjudul "What is Love?" 😅 Hahaha.

        Menurutku tulisan ini penting, setidaknya buat aku sendiri, pertama.. karena merupakan wujud refleksi diri. Kedua, aku ingin me-record apa yang telah disampaikan oleh Gurunda melalui tulisan dan lisan Beliau.. agar bisa menjadi amal jariyah untuk Beliau setiap kali ada yang mendapatkan insight baru dari tulisan ini. Kalau kamu baca tulisan ini, dan kamu ngerasa dapat khazanah baru tentang cinta.. alhamdulillah.

        Untuk saat ini, aku masih menghimpun informasi dari beberapa sumber. Masih bener-bener butuh belajar, dan menikmati prosesnya. Sepertinya aku cukupkan dulu tulisannya, karena khawatir nanti kalau diterusin jadi kecampur dengan curcol-an. Anyway, aku berharap banget kamu bisa sabar menunggu untuk part berikutnya. See you!
.
.
Malang, 16 Agustus 2021
PPKM yang diperpanjang berkali-kali, pada hari ini berakhir. Semoga ga bakal diperpanjang lagi. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Bagian 1) ---MATERI KELAS X SEMESTER GENAP--- KURIKULUM MERDEKA

 ----  KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  ---- 📌  Note  : Pernahkah kalian mengamati sawah yang berada disekeliling sekolah? Bagaimana kondisi saw...