Kamis, 12 Agustus 2021

Cinta dan Senyawanya... (?) [Part 1]

Candid Prof. Amin, Beliau tertawa mendengarkan celoteh kami saat bercanda.
Foto ini diambil saat melaksanakan perjalan
menuju Pacitan. (Sumber : Dokumentasi Pribadi)


#Estimasi durasi baca : 5-7 menit
#Rekomendasi waktu baca : Saat sesi teabreak, sewaktu senggang

Hey yo! Whats goin` on lately?
Hope you in a good shape 😃
I wanna reach you all, through phone or some social media platform, but it seems rather tough
Firstly, lemme tell you, nggak seperti sebelumnya.. postingan kali ini dibuat sambil mendengarkan beberapa karya indie dari musisi dalam negeri. Sebisa mungkin nggak baper parah selama menulis, 
and truthfully I wanna you enjoy it..
Please stay tune, dan silahkan menikmati..

Oke, Bismillah... 😊
Ada gak dari kalian yang pernah tiba-tiba ingat sesuatu yang random saat sedang menikmati rintik hujan turun dari langit?
Hujan dan ingatan, memang sesuatu yang ajaib.. 
kombinasi dari keduanya bisa membangkitkan memori, 
yang sometimes bittersweet..

-----(Playlist : Kota - Dere)
.
.
Hujan kali ini membuat saya mengingat tentang seseorang..
-----Bukan... ini bukan kenangan sentimental tentang orang yang pernah singgah sekejap dalam hidup.. 

Ini tentang obrolan kami dan Prof. Amin saat sedang berada didalam mobil, perjalanan yang menyenangkan menuju Pacitan. 

Kala itu, Prof. Amin mendapatkan kiriman tautan video. Pengirim tautan tersebut adalah rekannya sesama profesor, dari Universitas Brawijaya. Sambil bercanda dengan kami, Beliau tiba-tiba bertanya, "Eh, Kalian tahu lagu ini nggak? Katanya lagu ini sedang hits ya?". Karena penasaran, kami meminta Beliau memutar video tersebut. Sejurus kemudian kami tertawa, lagu yang diputar memang sempat populer pada masanya.. judulnya "Sayang", dipopulerkan oleh Via Vallen.

Reda tertawa kami, sempat kemudian kami bergumam ringan.. menyamakan nada dengan alunan suara Mbak Via Vallen. Setelah lagu berakhir, saya menyeletuk.., "Tahu gak.. lagu "Sayang" sebenernya punya kemiripan sama lagu asli Jepang yang sempat booming di tahun 1998-an loh..". Prof. Amin memutar kepalanya, kearah jok belakang.. Beliau penasaran dengan trivia yang saya ucapkan barusan.. "Oh ya..? Sini coba Bapak putarkan.. Judulnya apa, Mas?", tanya Beliau sambil tersenyum. 

Lagu yang saya maksudkan adalah "Mirai e", dibawakan secara outstanding oleh Kiroro.
Berkisah tentang rasa sayang dan cinta kepada ibunya, ini yang memberikan nuansa berbeda dengan lagu Sayang.. Ada rasa syahdu dan haru yang menyeruak dari dada kami, karena masing-masing dari kami mengingat sosok Ibu.
-----Saya belum mengucapkan terimakasih kepada Prof. Amin, saat itu Beliau sangat sabar mendengarkan celoteh receh yang keluar dari mulut saya. 

Karena saat itu suasana sedang mellow -and it`s not a good things when we have had a long journey- tiba-tiba ada adek tingkat kami berinisiatif to brighten up our mood, dia menanyakan tentang pengalaman Prof. Amin berkuliah di Jerman. Dengan senang hati Beliau bercerita, mengeksploitasi semua kenangan Beliau sendiri saat menuntut ilmu di Dresden.. Jerman.
-----and It was an amazing story that had been told.

Iseng saya bertanya, tentang tulisan Beliau yang membahas perihal cinta.
Beliau tertawa, sambil menyatakan rasa heran, kenapa saya sampai sebegitunya tahu (kepo). Tulisan itu dibuat saat Beliau studi disana,..
saat Beliau memandangi belahan jiwanya. Katanya, Beliau tidak bisa melupakan momen tersebut, saat mereka (Prof. Amin, istri, dan anaknya) kedinginan didalam apartemen.. salju sedang turun deras diluar sana..

Saya merasa jatuh cinta dengan apa yang yang Beliau sampaikan, sangat indah, pun sarat makna. Sepengamatan saya, tatapan dan senyum yang terangkai diwajahnya.. senantiasa berubah menjadi lebih lembut saat bercerita tentang keluarga. Beliau sosok kebapakan yang sangat peduli kepada anak-anaknya (baik anak biologis maupun ideologisnya).

Sepertinya akan cukup panjang tulisan ini, izinkan saya menyambung pada tulisan berikutnya... Anggap-lah ini sebagai teaser yaa,.. 😉

-----(Playlist : Sesuatu Di Jogja - Adhitia Sofyan)
.
.
Poin menarik dari tulisan dan cerita Beliau, cinta bisa dijelentrehkan melalui beberapa disiplin ilmu. Menilik cinta dari sisi sastra, akan sangat menyentuh bagi mereka yang madly in love with literacy and books things (may be?). Sedangkan menilik cinta dari sisi sains, bisa jadi adalah cara unik seorang saintis meluapkan rindu dendamnya. Who knows..?
-----Oh ya, Tulisan ini juga diperuntukkan untuk memenuhi janji kepada seorang teman, janji yang disampaikan di salasatu sudut tempat makan, di Kota Malang. Wes yoo rek, janjiku wes arep tak lunasi yoooo.. 😂

Sampai jumpa pada part berikutnya.... 


Malang, 12 Agustus 2021
Sorot cahaya mentari pagi, sangat indah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (Bagian 1) ---MATERI KELAS X SEMESTER GENAP--- KURIKULUM MERDEKA

 ----  KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN  ---- 📌  Note  : Pernahkah kalian mengamati sawah yang berada disekeliling sekolah? Bagaimana kondisi saw...